Minggu, 27 Januari 2013

Aku Punya Cita-Cita

     Dulu waktu aku SD (Sekolah Dasar) guru-guru aku sering bertanya apa cita-cita kalian. Banyak dari teman-teman aku menjawab cita-cita mereka.Tapi aku hanya diam dan mendengarkan mereka.Guruku bertanya mengapa aku diam,apakah aku tidak punya cita-cita. Aku hanya terdiam dan menundukkan kepala.Dalam pikiranku,aku masih bingung apa itu cita-cita.Apakah cita-cita itu harus menjadi kenyataan, kalau iya aku belum berani untuk bercita-cita.Karena aku berpikir aku takut tak dapat mengapainya.Aku takut itu hanya menjadi sebuah mimpi khayalan.Apapun yang mereka katakan tentangku itu adalah kenyataan yang aku rasakan tak ada orang yang bisa merasakan apa yang sebenarnya kita rasakan.Semua ada pada diri kita sendiri.
        Ketika aku beranjak ketingkat SLTP aku baru mulai menemukan jalan pikiranku.Sedikit demi sedikit mulai mengenal jati diri,dan mulai berpikir akan kemana akan melangkah.Saat kita sebenarnya mulai menemukan dunia baru,bukan dunia kekanak-kanakan lagi. Disana kita mulai menemukan tentang dunia luar,tentang kejamnya kehidupan,tentang pentingnya cinta dan persahabatan.Ketika kita salah melangkah  kita akan terus terjerumus dalam keabadian kehidupan hitam dan sulit untuk lepas.Karena saat itu awal kehidupan kita dimulai.Saat aku SLTP aku mulai menyukai satu profesi yaitu menjadi seorang tentara. Aku tak mengerti mengapa aku menyukainya.Mungkin karena pada saat itu didaerahku sedang terkena konflik dan sangat banyak tentara yang bertugas disana. Dan mungkin juga karena obsesiku yang sangat suka menonton film perang.Aku tak mengerti hingga saat ini keinginan itu masih ada dan terus terpatri pada diriku.Aku tak mengerti apakah ini yang dinamakan dengan sebuah cita-cita.J ika iya berati aku punya cita-cita dan tak seharusnya aku diam dan tunduk saat aku ditanyakan cita-cita oleh gururku saat aku duduk dibangku SD dulu.
       Apakah cita-cita itu datang seiring dengan berjalannya waktu atau hanya terlintas sesaat dalam pikiran kita.Cita-cita terkadang hanya simbol yang kita bayangkan tapi tak bisa kita rasakan.ada dari sekian mereka memilih cita-cita menjadi seorang presiden,bagi aku cita-cita seperti itu sangat sulit dan hampir tak bisa tercapai.karena hanya satu dari sekian ribu penduduk di indonesia.tapi bukan berati kita harus memupuskan cita-cita mereka menjadi seorang presiden. Sampai saat ini saja sebenarnya cita-citaku belum terkabul.Aku tak pernah tau apakah masih bisa terkabul.
      Apakah cita-cita kita semestinya harus terkabul atau apakah cita-cita kita dapat berubah seiring waktu berjalan atau itu adalah takdir yang harus kita jalani.Apapun profesi kita,dimanapun kita berada, dan apakah cita-cita kita terkabul atau tidak, kita harus menjalani apa yang harus kita jalani saat ini.Karena sebenarnya ketika kita menyenangi apa yang kita kerjakan berarti kita sudah sedikit menghilangkan beban pekerjaan yang kita hadapi.
       Stressor yang kita hadapi saat kita bekerja jangan dijadikan alasan kita tidak menyukai pekerjaan yang kita hadapi baik itu akibat bukan cita-cita kita.Karena semua yang kita alami saat ini esok dan selanjutnya adalah buah dari perjalanan kita saat ini. saat kita memulai kehidupan saat kita sekolah dulu,disitu sebenarnya kita mulai menempah jati diri kita.Ketika kehidupanmu tidak sesuai dengan cita-citamu,itulah awal dari kehidupan barumu.Segera mengatur strategi untuk menjalani hidup yang lebih baik.Hidup hanya sekali dan tak akan pernah terulang lagi.



Zwar_05fk
      
           

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites