Kamis, 07 Februari 2013

Kau Seperti Bidadari Turun Dari Langit

         Dulu pernah ada cerita tentang kisah yang dituturkan turun temurun oleh orang lama sebelum kita,kisah yang menceritakan tentang tujuh bidadari yang turun kebumi.Bidadari yang cantik jelita dengan selendang keagungannya  yang melambai-melambai menanda kalian begitu indah. Cantik rupawan adalah kesan pertama yang terlihat.Disungai itu kalian membasahkan diri dan menari seakan dunia ikut bernyanyi bersama.Ketika dunia mulai menggelap kalian harus kembali kekayangan.Tak begitu beruntung sang bungsu yang jelita harus tertinggal dibumi karena selendang yang dipakainya seakan lenyap ditelan bumi.
    Sang gadis jelita itu tertegun dibalkon rumah,menghadap matahari yang mulai menghilang ditelan malam.Tatapan kosong yang menerawang jauh seakan menceritakan begitu indahnya dirimu.Kau memegang erat kedua kakimu,sekan tak mau beranjak sedikitpun,Diatas sana binar-binar mata itu menyisihkan luka yang terdalam.Sedikit air mata mulai mengalir dipipi polosmu kau biarkan hingga jatuh berderai entah kemana.Tak sedikitpun menoleh seakan menampakkan kemarahan yang dalam tentang arti kehidupan yang kau rasakan.Tapi kau begitu indah seakan kau seperti bidadari yang turun dari langit.Kini malam mulai menyelimuti hari ini,terdengar suara panggilan adzan diujung mesjid sana.Menyuruh  umat islam memenuhi kewajibannya.Gadis itupun mulai bangkit dan menjauh dari tempat itu.
       Sejak dari itu dia seakan menghilang ditelan bumi,seperti selendang  bidadari dari kayangan yang tak tau rimbanya.Tak pernah ada seorang gadis yang duduk dibalkon itu lagi.hari berganti hari,tak ada tanda-tanda bahwa dia akan kembali.Dimanakah bidadari itu,apakah dia sudah kembali kekayangan.Penantian yang begitu lama sehingga dia seakan terlupakan.Kini bidadari itu telah pergi dan mungkin tak akan pernah kembali lagi kebumi.Hanya sekali tapi itu berarti,karena tak ada lagi gadis sepertimu.sungguh indah wahai ciptaan tuhan.
      Beberapa bulan kemudian tampak seseorang dibalkon itu.Tapi dia bukan bidadari.Seseorang dengan baju putih yang tampak mengurus.Tampak kepala yang polos tanpa sehelai rambut.Tapi tatapan itu seperti mengenalnya,tatapan yang pernah ada dibalkon itu beberapa bulan yang lalu.Tatapan yang mirip dengan bidadari.Dia bukan bidadari,tatapan itu hanya sama dengan bidadari.ini hanya orang lain yang mungkin mirip dengannya.tampak dari kejauhan dia mulai memperhatikan matahari yang mulai jatuh,dia tersenyum tampak secerca kebahagian yang terpancar dari bibir mungilnya.Dia terus memegang erat kedua kakinya seakan tak ingin  beranjak dari tempat itu.Tatapan kedua matanya memberikan makna semangat yang kuat menjalani hidup.
      Matahari mulai menghilang dan gelapun seakan mulai menampakkan diri.Tampak seseorang yang agak tua keluar dari pintu membawakan kursi roda.Dia pun pergi dengan kursi roda itu terus menghilang seiring dengan gelapnya malam.



Zwar_05fk
     

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites