Jumat, 28 September 2012

Perjalanan Berlanjut Stase THT (Mereka Terus Bertanya)

            Tak ada yang bisa kita ungkapkan selain berteriak di pinggir pantai,dan memuntah semua kekesalan kita,itu aku  dan kamu gimana??banyak cara orang untuk melampiaskan sesuatu yang telah menganggu hidupnya,,dan tidak sedikit dari kita mereka melakukan dengan cara-cara yang tidak wajar seperti makan yang banyak dan jalan-jalan (hallo..itu wajar kawan,lo kali aja yang ngak wajar,..""mikir pake otak lo) disini aku mencoba membahas tentang perjalanan coas,saat aku di stase THT (telinga hidung tengorokan) adalah stase di mana aku pertama kali menjajaki yang namanya rumah sakit yang sebenarnya,jadi kemana aja lo selama nie,maksud lo rumah sakit jiwa itu bukan rumah sakit??? ""jangan marah men"" jadi ceritanya gini RSUDZA terpisahkan oleh jalan dengan RSJ yang tempat pertama kali aku coas,,perasaan takut dan gelisah di tambah keringat dingin menyerta (ke kira mau masuk ke rumah hantu) disitulah aku mulai menapak jejak karier aku sebagai seorang coas,dalam hati aku punya niat untuk berusaha menyembuhkan mereka,dan seluruh jiwa aku kuserahkan pada kesembuhan pasien (teringat sumpah hipocrates yang saya ucapkan ketika di nobatkan menjadi dokter muda) rasa bingung masih ada biarpun aku udah coas selama sebulan soalnya tibalah aku masuk bangsal dan aku diwajibkan memegang beberapa pasien,dan itu tanggung jawab aku...
         Suatu pagi kita semua diwajibkan memeriksa pasien kita (follow),dan menunggu seorang dokter melihat pasiennya (visit),hati cemas tergambarkan di setiap wajah coas,,merekapun sibuk mengurus keperluan pasiennya hingga keperluan resep pasien,ngak ada resep can tekapar aku dibuat dokter nie,soalnya ngak ada obat pasiennya,,saat di tunggu- tunggu tiba masuklah seorang dokter yang sosoknya pendiam tapi dingin boy...salah tingkah habis kita!!! dia mulai mengunjungi pasiennya satu persatu,,kaki gua gemetar kawan,gigi gua bergetar..tibalah di tempat pasien aku,dan dia bertanya tentang pasien aku..dan dia menyuruh aku untuk memeriksa pasien aku ke bagian PA (Patologi Anatomi),dan tepuruknya aku,aku tak tau persis apa yang harus di periksa,secara di PA banyak nama pemeriksaannya,apa yang harus di periksa (bego sendiri) mati aku,,di neuse station semua aplikasi software-software,crack dan patch(ke kira mau instal windows) bukan maksudnya status pasien serta resep dan semua encek bengek yang harus diselesaikan semua di selesaikan disitu,,sakitnya lagi.saat status pasien aku hendak di tanda tangan,dan beliau melihat sesuatu yang menjanggal di hatinya (apa ayo siapa tahu) dia melihat lembaran pemeriksaan lab PA.dia marah besar ternyata apa yang aku buat tidak berkenan di hati (slow boss). dan ternyata aku salah menconteng nama pemeriksaan yang seharusnya dibuat  beliau berkata "FNAB (suatu pemeriksaan untuk curiga tumor dan lainnya) bukan Biopsi (sama aje dengan FNAB cuman beda jarum dan cara pemeriksaannya).

            Hari itu dia tidak marah dengan aku saja,tapi dengan sahabat coas aku juga (beliau udah dokter sekarang) dia lain permasalahannya,status kami berdua dibuang dan berserakan di lantai,kami mengutipnya (jangan berpikir kami seorang penghulung).kacaunya lagi aku lupa untuk membuat surat konsul kepada dokter Patologi tersebut,."mati aku" (aku lupa atau emang nggak tau yang namanya surat konsul dan jawabannya '''iya aku kagak tau"" udah aku bilang ini coas pertama aku di rumah sakit) dulu saat di RSJ ngak toe yang namanya konsul-konsul,kalau lo mau belajar cara buat konsul ntar di ajarin saat masuk Penyakit Dalam uuPPZZ....keceplosan...cepat-cepatlah aku buat toe namanya surat konsul (sebuah surat dari dokter ke dokter selanjutnya,macam surat cinta gitu "'hari gini pake surat cinta skype kek,BBM kek,YM kek atau yang paling bodohn ya samperin ke rumahnya ""awas ada anjing galak").

           Inilah awal ceritanya,udah siap ni aku tulis surat yang namanya konsul itu,tau nggak apa masalahnya kemana-kemana-kemana ku harus mencari kemana (jangan nyanyi dulu,suaramu jelek) tanda tangan dokter ini tau ditambah aku ngak berani lagi jumpa beliau..sumpah panik berat aku,,sesak napas,nadi cepat,suhu mendadak panas,leukosit aku diatas 11 ribu (woy sadar woy ke kira kita lagi belajar sepsis) nah ini dia otak jahat aku keluar (dibilang ngak ya) dan aku mulai bertanya kepada senior coas (tapi masih satu angkatan ma aku) bagaimana ini,dan senior coas aku yang satu ini punya ide yang cemerlang demi keselamatan pasien dan keselamatan dirimu dihadiahkannya sebuah tanda tangan,..(maaf ya dokter aku harus berbuat curang,mungkin di dunia lain orang lebih curang lagi dari pada aku)  WARNING  ""JANGAN DITIRU"" ini demi pasien juga,,akhirnya aku konsulkan kepada dokter Patologi Anatomi,dan pasien akupun mulai di periksa lembar konsulpun di jawab..dan di sini kacaunya,lembar konsul dijawab mati aku "'ini baru benar-benar mati aku,bunuh diri aja aku (udah bunuh diri aja sana) bagaimana saat surat konsul itu dibaca dan dokter itu melihat tanda tangannya,seorang pasti tahu persis bagaimana tanda tangan dia sendiri.

           Asli kawan mulai dari saat itu hidup aku tidak tenang,makan tak enak tidur tak nyenyak,keringat dingin mulai tampak. dalam otak aku berpikir PAPS (Pulang atas permintaan sendiri) aja aku,tapi aku ingat kedua orang tua aku banting tulang cari uang,tidak akan itu.aku pasrah pada ilahi...kesokan harinya beliau masuk visit lagi,hatiku mulai takut.dia lansung memanggil aku,terkejut aku dibuatnya (dalam hati "matilah aku) dia bertanya tentang FNAB dan aku menjawabnya,.dan akhirnya tidak terjadi apa-apa,,dia bertanya apa " hasil FNAB pasien ini" akupun menjawab "" hasilnya belum ada dokter mungkin sebentar lagi jam 10"" oke lah beliau jawab hati aku dag dig dug terus ni...

           Sekitar jam 9 aku bergegas ke Lab PA untuk mengambil hasil,karena aku sudah janji dengan dokter itu untuk menyerahkannya,akhirnya aku dapat hasilnya,dan pasien itu ternyata tumor jinak,,seorang teman menelepon aku,dan dia berkata dokter sebut mencari aku "matilah aku" aku berdoa untuk keselamatan aku,aku bergegas menjumpainya,dia bertanya "mana hasilnya "'?? ini dokter aku menunjukkan hasil dari PA, ""owh,boleh pulang nie pasien"" jawabnya.. aku disuruh mengurus surat kepulangan pasien tersebut ke ramatullah eittstt ke rumahnya (emang aku pembunuh bayaran apa) tau nggak yang membuat aku bahagia???bukan karena pasiennya pulang dan tugas aku selesai,tapi dia tidak melihat surat konsul tersebut dan aku terselamatkan terima kasih ya allah kau telah menrima doa ku..aku tau ini salah tapi aku harus melakukannya...janji lain kali nggak lagi!!!!!!!
Terkadang kita berpikir itu hal yang biasa dan mudah dilakukan,tapi sebenarnya itu adalah tanggung jawab,dan jangan pernah melakukan itu,,ikutlah kata-kata aku!!!!



Zwar_05fk

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites